Studi Kasus Chat Jualan Makanan yang Bikin Laris

Daftar Isi
Studi Kasus Chat Jualan Makanan yang Bikin Laris

Jualan makanan lewat WhatsApp itu bukan cuma soal posting foto makanan yang menggoda, tapi juga soal gimana kamu ngobrol sama calon pembeli. Nah, kali ini aku mau kasih kamu studi kasus nyata chat jualan makanan yang bikin dagangan laku keras. Cocok banget buat kamu yang jualan kue, cemilan, nasi box, atau makanan rumahan.

1. Profil Penjual dan Produk

Penjual bernama Mbak Lita, jualan rice bowl homemade via WA. Targetnya ibu-ibu kantoran dan pekerja rumahan di sekitar wilayahnya. Produknya simple, harga ramah kantong, dan sistemnya pre-order tiap pagi.

2. Alur Chat dengan Calon Pembeli

Berikut potongan percakapan yang terjadi di WhatsApp:

📱 Pembeli: Hai Mbak, masih bisa pesan ayam sambal matah buat hari ini?

👩‍🍳 Penjual: Halo kak, masih bisa. Orderan ditutup jam 10 pagi ya, pengiriman mulai jam 12 siang 😊

📱 Pembeli: Wah cocok banget, aku pesan 2 ya.

👩‍🍳 Penjual: Siap kak, 2 porsi ayam sambal matah ya. Dikirim ke alamat yg kemarin?

📱 Pembeli: Iya betul

👩‍🍳 Penjual: Noted ya kak. Totalnya Rp40.000. Boleh transfer ke BCA 123456789 a/n Lita Ayu. 🙏

3. Strategi yang Dipakai Penjual

  • Respons cepat: Chat dibalas dalam hitungan menit, bikin pembeli nyaman.
  • Bahasa ramah dan sopan: Gaya ngobrol yang ringan tapi tetap profesional.
  • Jelas soal waktu & alur: Penjelasan tentang waktu order dan pengiriman sangat clear.
  • Follow up halus: Langsung kasih info transfer tanpa maksa.

4. Analisis Gaya Chat

Mbak Lita tidak pakai teknik hard selling. Chat-nya ringan, natural, dan terstruktur. Ini sangat penting biar pembeli nggak merasa ditekan.

Kalau kamu masih suka bingung gimana harus chat setelah calon pembeli tanya harga, kamu bisa cek artikel Template Chat WA Setelah Pembeli Tanya Harga yang sebelumnya aku bahas. Ada contoh-contohnya juga di sana.

5. Apa yang Bisa Kamu Tiru?

  1. Selalu sediakan template balasan buat orderan biar lebih cepat.
  2. Pakai emoji secukupnya untuk kesan hangat dan profesional.
  3. Tuliskan informasi lengkap tanpa nanya hal-hal yang sudah jelas (misal alamat langganan).
  4. Kasih batas waktu order biar kamu nggak kewalahan.
  5. Gunakan nama pembeli kalau bisa, supaya lebih personal.

6. FAQ

Q: Apakah semua jenis makanan cocok dijual via WhatsApp?
A: Cocok, asal kamu punya target market yang jelas dan sistem pemesanan yang rapi.
Q: Gimana kalau pembeli tanya harga tapi nggak jadi beli?
A: Itu wajar. Pentingnya ada template chat follow-up yang halus dan tidak maksa.
Q: Chat jualan harus formal atau santai?
A: Sesuaikan sama target marketmu. Untuk ibu-ibu biasanya lebih cocok santai tapi tetap sopan.
Sonny.id
Sonny.id Digital Marketing Specialist

Posting Komentar